Setelah berakhirnya Fall 2014,
maka saya pun menunggu nilai pada semester tersebut. Saya memang sedikit cuwek dengan hasilnya karena yang terpenting
buat saya adalah proses yang sudah saya lalui dan saya telah berusaha melalui
prosesnya.
Di satu kesempatan, salah satu
teman saya, Paul, mengajak saya untuk chating. Saya menjawab iya karena waktu
itu saya memiliki waktu senggang. Salah satu topik yang sedang kita bahas saat
itu adalah hasil perolehan nilai di Fall 2014. Teman saya bertanya secara halus
dengan nada meminta ijin, “Mbak, IP mu rahasia nggak? Kalo rahasia, aku bisa
menjaganya untukmu!” Saya menjawab setelah beberapa saat berusaha untuk tidak
mengatakan IP saya secara langsung, “lumayan si meski gak bagus-bagus amat,
hehe”. Nampaknya obrolan kami berlanjut sampai akhirnya kami mengetahui IP
masing-masing. Teman saya sedikit tersenyum (melihat ekspresi stiker
yang dikirimkan ke saya) setelah mengetahui bahwa IP saya lebih memenuhi syarat untuk mendaftar pekerjaan yang dia inginkan jika dibandingkan dengan IP yang dia miliki, hehe. Obrolan kita berlanjut sampai akhirnya dia menjelaskan
bahwa untuk menjadi salah satu pengajar di UPH Jakarta, harus ada nilai minimum
yang terpenuhi dan nampaknya, nilai teman saya belum mencapai seperti yang
dipersyaratkan.
Saya pun bercerita kepada teman
saya bahwa sejauh ini yang terpenting buat saya adalah proses yang saya alami. Proses
tersebut membuat kita tahu sikap hidup bagaimana yang harus kita miliki ketika mempelajari
suatu pengetahuan. Bahwa sikap yang harus kita miliki adalah sikap yang mau
untuk belajar atau mengembangkan ilmu yang kita pelajari selama ini.
Teman saya kemudian menanggapi bahwa
selama ini dia berpendapat, nilai tinggi adalah yang paling utama karena dengan
nilai tinggi yang dapat diperoleh seseorang, maka akan memudahkan orang
tersebut mencapai apa yang dicita-citakan. Teman saya menulis kepada saya, “Awalx sy pikir, IP ITU YG TERUTAMA, Mati matian belajar, demi IP YG BAIK, Bagaimanapun carax, ip
harus bagus, There were so many sleepless night..... Demi ip. Demi pengetahuan
hanyalah nomor 2. ………Salah ya"! Aku
Saya membagikan pendapat saya
bahwa dia tidak salah. Mungkin karena lingkungan kita yang mempengaruhi
pemikiran kita. Selama ini banyak dari
orang tua yang menuntut nilai tinggi kepada anak, tapi mungkin mereka melupakan
pentingnya pemahaman ilmu yang sedang dipelajari (ini adalah salah satu contoh
yang saya ambil dari pengalaman saya mengajar salah satu siswa SD kelas 3. Sang
orang tua begitu marah luar biasa ketika mengetahui anaknya mendapat nilai di
bawah standar. Yang saya lihat, orang tua tersebut kurang begitu memfokuskan pentingnya
pengaplikasian pengetahuan yang didapat oleh anak dalam kehidupan sehari-hari,
melainkan lebih kepada hasil akhir.). Teman saya merespon dengan berkata, “Tp tetap aja, ip ku masih rendah”. Saya kembali
menjawab bahwa setelah kita melihat dunia yang lebih luas, kita menjadi tahu
apa saya yang lebih penting untuk diutamakan dan mana yang harus lebih
ditingkatkan. Ketika memiliki banyak pengalaman akan pentingnya belajar dan
berinteraksi dengan orang, hal tersebut dapat membuat kita memahami bahwa belajar
untuk menjadi seorang yang berhasil itu tidak hanya dilihat dari hasil akhirnya
saja melainkan dari proses yang dialami seseorang.
Memang tidak ada salahnya untuk
mencapai nilai yang setinggi-tingginya, namun juga jangan lupa bahwa proses
belajar itu tidak hanya dinilai dari hasil akhir melainkan juga proses yang
kita lalui. Proses tersebut menjadikan kita untuk memahami sikap hidup yang
harus kita pahami ketika berada dalam proses pembelajaran. Salah satu contoh
sikap yang mungkin dapat dipelajari adalah keinginan untuk terus belajar.
Belajar untuk mengembangkan pengetahuan yang kita pelajari selama ini untuk hal
yang bermanfaat bagi diri kita dan lingkungan sekitar. Jadi, setelah kita
mendapatkan nilai yang tinggi, akan lebih baik jika kita tidak berhenti sampai
di situ, melainkan kita mau untuk terus mencari tahu lebih dalam akan hal yang
kita pelajari. Jika ingin menjadi orang sukses, jangan berhenti untuk mengembangkan
ilmu yang telah didapat selama ini dan jangan mudah menyerah dengan tantangan
yang sedang dihadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar