Liwet Surabaya, 11 Maret 2014
Indonesia itu negara yang kaya! Setujukah anda? Saking
kayanya, terkadang sampai warga negaranya tidak tahu bagaimana cara untuk
melestarikannya. Selain kaya akan suku yang bermacam-macam, Indonesia juga kaya
lho tentang sikapnya. Berikut adalah sikap ala Indonesia di bagian pertama.
Dalam berbahasa Indonesia, khususnya di lingkungan akademik,
kita tentu menggunakan bahasa yang sopan untuk berkomunikasi dengan orang lebih
tua dibanding dengan usia kita. Tipikal orang Indonesia itu sangat suka
dihargai, karena masih menganut budaya Timur yang menjunjung tinggi tata krama
dan kesopanan. Satu inspirasi yang saya temukan ketika mendengar seorang
mahasiswa mengirim sms kepada dosennya. Mahasiswa tersebut berniat menanyakan
kehadiran dosen dengan kata-kata lucu (menurut saya) “eh, Ibu nanti ngajar gak
ya?” ada lagi “Jangan lupa ya bu untuk mengahadiri sempro. Makaci.” Sang
dosenpun mempertanyakan maksud dari kata “sempro”. Ternyata setelah
diklarifikasi kata tersebut kependekan dari Seminar Proposal. Haduhhh, apa
mahasiswa tidak bisa membedakan bagaimana cara bersms antara dengan dosen dan
temannya ya? Dosen itu sangat suka dihargai dan diseniorkan (apalagi dosen di
Indonesia). Mungkin kita akan merasa betapa pentingnya respon dari dosen waktu
kita menghubungi beliau tapi tidak ada respon (waktu skripsi contohnya). Jika
sang dosen tipikal orang yang mudah merespon sih tidak masalah. Tapi akan lebih
berasa ke kita waktu beliau tidak merespon sms atau telfon kita. Bagaimana donk
jika hal ini terjadi? Sudah selayaknya, kita menggunakan kata yang sopan ketika
telfon maupun mengirim pesan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ingin
berkomunikasi dengan dosen adalah:
1.
Hormati seorang senior. Menaruh dan memberikan
rasa hormat kepada senior itu perlu karena kita hidup untuk belajar menghargai
satu dengan yang lain, amat terlebih kepada seseorang yang lebih tua dibanding
dengan kita (asal jangan sampai menurunkan kesenioritasan). Seringkali kita nylonong lewat di depannya tanpa
bertegur sapa. Cobalah hanya dengan menebar sedikit senyuman ramah atau sapaan
“hi”. (Jangan berlebihan tebar pesona ya).
2.
Pilihlah kata yang sopan dan menghormati. Dalam
berbahasa Indonesia, tentunya kita harus menggunakan pilihan kata yang tepat
untuk menunjukkan nilai sopan santun. Misalnya, jika dalam suasana formal
hindari menggunakan singkatan dan bahasa gaul.
Makaci = terimakasih,
Mt pg = Selamat pagi,
Maf ggu Bu = Maaf menggangu Ibu/Bapak,
Tlg blz = Mohon dibalas
3.
To the
point! Jangan terlalu banyak basa-basi yang tidak perlu. Tipikal orang Asia
itu jika berbicara akan berputar-putar terlebih dahulu sebelum menyampaikan isi
pesan. Bisa saja dengan mengucapkan terimakasih karena telah membantu, senang
bertemu dengan orang yang baik, dan segala macam ucapan. Akan lebih baik jika
menyingkat kata, toh juga selama pelajaran Bahasa Indonesia kita diminta untuk
menggunakan kalimat efektif. Dengan kata lain, kita tidak harus melakukan
pemborosan kata dengan menggunakan kata yang tidak perlu.
4.
Ucapkan salam pembuka dan penutup dengan santun.
Tentunya dalam berbahasa kita menggunakan salam pembuka sesuai budaya yang
berlaku. Misalnya, Selamat pagi, siang, sore, atau malam. Di akhir pesan, kita
dapat menyampaikan ucapan terimakasih karena sudah meluangkan waktu untuk
membaca pesan yang kita kirimkan.
5.
Cantumkan gelarnya. Beberapa orang berpendapat
bahwa untuk mendapatkan gelar itu tidaklah mudah (anda boleh setuju dan tidak
setuju). Mereka berpendapat bahwa menyebutkan gelar itu merupakan suatu
kehormatan dan tentunya akan terkesan lebih formal dan sopan lagi jika kita
menyebutkan gelar tersebut. Orang akan merasa lebih senang karena kita memiliki
kesan benar-benar mengenal orang tersebut.
6.
Jangan lupa minta maaf. Tipikal orang Indonesia
yang terlalu sering meminta maaf. Hahahaha. Oleh sebab itu sering saya dengar
kalau beberapa mahasiswa sedikit-sedikit meminta maaf meski tidak melakukan
kesalahan apapun. Tujuannya sih biar terkesan sopan dan ramah, tentunya :) Boleh
saja sih meminta maaf asal jangan dilakukan secara berlebihan (bisa seperti
Mpok Mina di serial Bajaj Bajuri).
Semoga
dengan beberapa saran di atas, kita dapat memperoleh kesan yang sopan di dunia
akademik. Satu hal yang tidak kalah penting, semoga sms ataupun telfon yang kita
kirim akan direspon dengan baik oleh dosen yang kita hubungi :) Jika ingin
menggunakan beberapa poin di atas, selalu lihatlah situasi dan kondisinya.