Selasa, 24 Februari 2015

INI BONUSKU 2 : BERSAMA PAK PRESIDEN KAMPUSKU :)






Columbus
20 February 2015

Beberapa hari yang lalu saya mengikuti sebuah kegiatan yang diadakan oleh kampus, yaitu nonton bareng dan diskusi bersama dengan presiden kampus, kalo di Indonesia biasa disebut dengan rektor.

Dulu ketika saya berada pada masa pencarian beasiswa, saya sering membuka website kampus yang ingin saya tuju. Tak jarang pula saya melihat beberapa orang seperti rektor atau beberapa mahasiswa yang berprestasi yang ada di slide website universitas. Saya berkata dalam hati, suatu saat nanti saya akan berada dekat dengan orang-orang di website itu.

Ternyata sekarang saya bisa berada dekat dengan orang-orang yang selama ini terlihat sulit dijangkau. Saya bertemu langsung dengan presiden dari Ohio State University. Sebagai mahasiswa internasional, saya merasa bersyukur karena manajer hidup saya memberikan kesempatan untuk bisa belajar dari beliau. Tentunya, hal tersebut tidak terjadi secara kebetulan melainkan ada usaha dan semangat untuk belajar hal baru di lingkungan yang baru. Beberap tahun yang lalu saya pernah beranggapan bahwa orang-orang yang saya sebutkan di atas adalah orang yang serius, tidak mudah untuk bertemu,  dan mungkin jarang untuk senyum. Namun pada kenyataannya, setelah saya bertemu dengan mereka, saya salah besar. Pak presiden itu orangnya ramah dan memiliki selera humor yang menarik. Di beberapa kesempatan, beliau selalu mengiringi penjelasannya dengan candaan yang membuat suasana lebih akrab.
Seusai menonton bersama, di akhir acara ada kesempatan tanya jawab dan diskusi bersama beliau tentang peran Martin Luther King, Jr. di masa perjuangannya. Lagi-lagi, di sela-sela diskusi, tak jarang beliau menyelipkan humor supaya suasana tidak tegang.


Saya sangat beruntung untuk bisa bertemu dan mendengarkan gagasan beliau mengenai pesan yang disampaikan untuk para generasi muda. Beliau berpesan bahwa kita dapat memperjuangkan apa yang seharusnya terjadi sesuai dengan kemampuan kita. Sama halnya ketika kita, sebagai bangsa Indonesia, memiliki keinginan untuk memperjuangkan kemerdekaan. Sebagai generasi muda, tentunya kita juga harus berperan aktif dalam memajukan bangsa. Tidak perlu beranggapan untuk melakukannya dengan cara berperang membawa senjata. Hal sederhana yang dapat kita lakukan sebagai bentuk kontribusi adalah melakukan setiap kewajiban kita dengan sebaik mungkin. Kita sudah seharusnya memberikan teladan bagi siapa saja yang mengenal kita jika kita ingin memberikan kontribusi bagi bangsa. Hal kecil yang mungkin seorang siswa bisa berikan sebagai bentuk kontribusi untuk kemajuan bangsa adalah memahami konteks masalah untuk dapat belajar menemukan solusi.

Kamis, 12 Februari 2015

PRIBADI YANG UNIK

Columbus, 19 Januari 2015

Di beberapa kesempatan, beberapa teman sering bertanya kepada saya, “hey, gimana nilaimu, tugasmu? Ide kamu gimana?” Teman saya mengajukan pertanyaan tersebut dengan tujuan untuk mengetahui apakah saya sudah selesai mengerjakan atau belum, apakah nilai saya lebih tinggi dari nilai dia, dan banyak lagi alasan yang ingin mengetahui apa yang sedang orang lain lakukan.

Saya ingin menceritakan bahwa dalam belajar, akan lebih baik jika kita fokus terhadap apa yang ingin kita pelajari dan kita tekuni. Kita tidak akan pernah berhasil jika kita tidak fokus akan apa yang ingin kita pelajari. Dulu, ketika saya baru lulus S1, saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri. Waktu yang saya perlukan untuk mewujudkan cita-cita saya tidaklah singkat. Ketika saya masih harus berproses dengan bahasa dan proses mendaftar beasiswa, teman-teman saya yang lain sudah hampir lulus S2. Jika pada waktu itu saya sibuk dengan melihat keberhasilan teman saya, maka besar kemungkinan bagi saya untuk merasa kecewa, sedih, dan menyesal karena telah memutuskan untuk menempuh perjalanan panjang demi menggapai keinginan yang pada waktu itu belum tentu terwujud. Namun berkat ketekunan dan kerja keras, saya tidak pernah berhenti bersyukur bahwa manajer hidup saya menyetujui permohonan saya untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri.

Begitu pula ketika saya menjalani masa perkuliahan di Amerika. Saya tetap belajar untuk fokus terhadap apa yang ingin saya pelajari. Tidak ada manfaatnya jika kita terus membanding-bandingkan apa yang orang lain peroleh dengan apa yang kita peroleh karena proses yang kita lalui bergantung pada setiap tujuan akhir yang ingin kita capai dan keberhasilan kita ditentukan berdasarkan niat kita mencapai cita-cita kita.


Jadilah pribadi yang unik, yang tidak ada duanya, yang berusaha untuk merajut keinginan dengan semangat yang menggila. Semuanya itu bertujuan supaya kita dapat memahami pentingnya arti belajar di proses kehidupan.