Columbus
20 February 2015
Beberapa hari yang lalu saya
mengikuti sebuah kegiatan yang diadakan oleh kampus, yaitu nonton bareng dan
diskusi bersama dengan presiden kampus, kalo di Indonesia biasa disebut dengan
rektor.
Dulu ketika saya berada pada masa
pencarian beasiswa, saya sering membuka website kampus yang ingin saya tuju.
Tak jarang pula saya melihat beberapa orang seperti rektor atau beberapa
mahasiswa yang berprestasi yang ada di slide website universitas. Saya berkata
dalam hati, suatu saat nanti saya akan berada dekat dengan orang-orang di
website itu.
Ternyata sekarang saya bisa berada
dekat dengan orang-orang yang selama ini terlihat sulit dijangkau. Saya bertemu
langsung dengan presiden dari Ohio State University. Sebagai mahasiswa internasional, saya merasa bersyukur karena manajer hidup saya memberikan kesempatan untuk bisa belajar dari beliau. Tentunya, hal tersebut tidak terjadi secara kebetulan melainkan ada usaha dan semangat untuk belajar hal baru di lingkungan yang baru. Beberap tahun yang lalu
saya pernah beranggapan bahwa orang-orang yang saya sebutkan di atas adalah
orang yang serius, tidak mudah untuk bertemu, dan mungkin jarang untuk senyum. Namun pada
kenyataannya, setelah saya bertemu dengan mereka, saya salah besar. Pak
presiden itu orangnya ramah dan memiliki selera humor yang menarik. Di beberapa
kesempatan, beliau selalu mengiringi penjelasannya dengan candaan yang membuat
suasana lebih akrab.
Seusai menonton bersama, di akhir
acara ada kesempatan tanya jawab dan diskusi bersama beliau tentang peran
Martin Luther King, Jr. di masa perjuangannya. Lagi-lagi, di sela-sela diskusi,
tak jarang beliau menyelipkan humor supaya suasana tidak tegang.
Saya sangat beruntung untuk bisa bertemu
dan mendengarkan gagasan beliau mengenai pesan yang disampaikan untuk para
generasi muda. Beliau berpesan bahwa kita dapat memperjuangkan apa yang seharusnya
terjadi sesuai dengan kemampuan kita. Sama halnya ketika kita, sebagai bangsa
Indonesia, memiliki keinginan untuk memperjuangkan kemerdekaan. Sebagai
generasi muda, tentunya kita juga harus berperan aktif dalam memajukan bangsa.
Tidak perlu beranggapan untuk melakukannya dengan cara berperang membawa
senjata. Hal sederhana yang dapat kita lakukan sebagai bentuk kontribusi adalah
melakukan setiap kewajiban kita dengan sebaik mungkin. Kita sudah seharusnya memberikan
teladan bagi siapa saja yang mengenal kita jika kita ingin memberikan
kontribusi bagi bangsa. Hal kecil yang mungkin seorang siswa bisa berikan sebagai bentuk kontribusi untuk kemajuan bangsa adalah memahami konteks masalah untuk dapat belajar menemukan solusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar