Proses
wawancara ketika saya mendaftar beasiswa merupakan satu langkah ke depan
menggapai beasiswa tersebut. Meski tahap tersebut sangat ditunggu-tunggu namun
saya juga memang harus mempersiapkan dengan matang karena pastinya kesempatan
tersebut adalah kesempatan yang tidak semua peserta mendapatkannya. Dan jangan
hanya menunggu tapi memang harus ada persiapan matang untuk tahap tersebut.
Sedikit mengingat masa wawancara saya di Yogyakarta pada pertengahan tahun 2013
di bulan Agustus dan melihat beberapa teman yang sedang menantikan tahap
wawancara untuk mendaftar sekolah, saya hanya ingin bercerita bahwa akan lebih
baik kita memiliki persiapan yang cukup seperti:
1.
Lakukan
penelitian singkat
Meliputi berapa jumlah pewawancara, di mana lokasi wawancara tersebut
dan akses menuju lokasinya, waktu menuju lokasi tersebut, siapa saja yang
menjadi saingan anda dalam wawancara tersebut, berapa kandidat yang akan
diterima, dan apa saja yang kemungkinan akan ditanyakan dalam wawancara
tersebut. Tujuannya adalah supaya kita lebih siap dalam menghadapi pertanyaan
yang diajukan.
2.
Perkenalkan
siapa diri anda
Biasanya di tahap awal kita diberikan kesempatan untuk memperkenalkan
siapa diri kita. Jangan lupa mencatumkan beberapa poin berikut ini; nama, latar
belakang pendidikan dan pekerjaan yang saat ini sedang ditekuni, keinginan
mengambil bidang/beasiswa yang sedang kita ingin tuju, harapan ke depan setelah
lolos beasiswa/sekolah.
3.
Percaya
diri dalam menjawab
Jangan gugup karena akan sangat terlihat jelas dari cara kita menjawab
dan sorot mata kita. Jangan menghafal jawaban.
Jangan berargumen seolah-olah tahu segalanya namun berkatalah jujur jika
memang kita tidak tahu.
Buatlah eye contact yang bagus
kepada pewawancara.
4.
Berpakaian
rapi dan sopan
Hindari memakai jeans. Pakailah pakaian yang sopan sesuai dengan budaya setempat
yang berlaku.
5.
Gunakan
bahasa yang singkat dan jelas
Hindari menggunakan kata-kata yang sulit jika kita kurang memahami arti
dan cara penggunaannya. Akan lebih baik jika kita menggunakan bahasa yang
sederhana dan mudah diterima oleh pewawancara. Jika pewawancara menanyakan
dalam bahasa Indonesia, ya jawablah dengan bahasa yang sama. Jangan berusaha
sok advance dengan mencampuri dengan
bahasa Inggris atau Latin karena jika
salah pengucapan akan malah membuat kita menjadi terkesan kurang pandai. Hehehe
Selain itu, berikan penjelasan/jawaban sesuai apa yang diminta dan jangan berputar-putar
ketika menjelaskannya. Berikan sinyal kata untuk menjelaskan jawaban kita
supaya terdengar runtut dan mudah dipahami, misalnya jika ingin memberikan
alasan kita bisa menggunakan “alasan pertama, kedua, dan terakhir”.
6.
Tunjukkan
prestasi yang dimiliki
Kita bisa membuat portofolio singkat mengenai perjalanan singkat kita
selama ini dan prestasi yang kita miliki atau portofolio tentang penelitian
yang ingin kita teliti. Ini juga menunjukkan bahwa kita adalah kandidat yang
memiliki kesiapan matang ketika menghadapi wawancara tersebut.
7.
Ucapkan
salam penutup
Berterimakasihlah atas waktu dan kesediaan yang telah diberikan
pewawancara untuk kita. Hal tersebut akan memberikan kesan yang baik sebelum
kita pergi meninggalkan ruang wawancara.
8.
Berdoa
dan berserah
Jika semua tips di atas sudah dilakukan, tiba saatnya kita menyerahkan
hasilnya kepada yang Maha Kuasa.
Hope it
helps!
Well done, Maretha :)
BalasHapussemoga bisa membantu bu tyas untuk persiapan wawancara dalam waktu dekat :)
BalasHapusmbak...utk wawancara prestasi usaid dg bahasa indonesia atau inggris?terima kasih sebelumnya
BalasHapusHalo Angga, penalamanku dulu diwawancarai dengan memakai bahasa Inggris. Namun ada beberapa teman yang diwawancarai dengan menggunakan bahasa Indonesia.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDear mbak, jika pewawancaranya campuran antara org indonesia dan expatriat maka kita harus pake bhs apa (terutama pas memperkenalkan diri), ato tergantung pertanyaanya dulu pake bhs apa gt ya, jd jawabannya menyesuaikan.
BalasHapusKemudian apakah lebih baik kita sudah menentukan terlebih dahulu bbrp jurusan dan kampus yg dituju, dan apakah hal tsb ditanyakan pd wkt wawancara dan jika blm punya pilihan kampus apakah akan mempengaruhi penilaian kita, makasih.
BalasHapusHalo, aku sarankan bertanya saja ke panitia pewawancaranya, kalo jawabannya terserah, lebih baik pakai bahasa inggris saja.
BalasHapusKalo PRESTASI tidak harus menentukan kampus yang dituju. Namun, lebih baik jika kamu punya pengetahuan tentang jurusan yang akan kamu pelajaari sebagai pendukung penjelasan atas pertanyaan yang diajukan. Dan penjelasan jurusan juga dapat didukung dari pemilihan kampus. Dengan begitu pewawancara akan lebih yakin bahwa apa yang akan kamu pelajari tersedia di kampus di US. Untuk, pilihan kampus, ada proses sendiri kq di PRESTASI, jadi sekali lagi tidak harus sudah menentukan pilihan kampus. Dan terkadang, pertanyaan tentang kampus juga tidak selalu diajukan.