Sabtu, 30 November 2013

INI BONUSKU-1

Paseban, Jakarta 29 November 2013
                Bermimpi untuk dapat belajar ke luar negeri, adalah salah satu harapan saya semenjak kecil. Saat ini saya sedang berada sedikit lebih dekat dengan mimpi saya tersebut. Meski banyak orang terkadang tidak suka dengan kata “mimpi” karena ketika mereka bangun, apa yang diimpikan itu tidak ada sehingga mereka lebih suka menyebut dengan kata “visi” untuk menggambarkan cita-cita seseorang. Namun, apapun istilahnya, buat saya tidak masalah karena yang terpenting adalah makna dari kata tersebut dan seberapa besar semangat seseorang untuk menggapai apa yang menjadi angan mereka. Ketika seseorang melakukan segala sesuatu dengan ikhlas, tentunya sang Maha Kuasa tidak akan tinggal diam. Dia pasti membuka jalan dan bahkan memberikan bonus ditengah-tengah usaha kita.
                Usaha saya untuk belajar ke luar negeri selama ini ternyata tidak sia-sia karena pada tahun 2013 saya mendapatkan beasiswa dari pemerintah Amerika dan ada pula bonus yang saya terima dari manajer hidup saya. Bonus saya adalah, saya dapat bertemu dengan para tokoh pemimpin bangsa selama saya mempersiapkan diri menuju negeri Paman Sam. Tepatnya, saya bertemu dengan Abraham Samad, M. Mahfud MD, Surya Paloh, Wiranto, dan Hary Tanoesoedibjo dalam acara series seminar yang diadakan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
               
Pada tanggal 28 November 2013, saya beserta salah satu teman dari Medan datang di seminar tersebut. Sebagai pembicara adalah Ketua Partai Nasional Demokrat, Surya Paloh. Dalam penjelasannya, beliau lebih menekankan kepada pentingnya suatu bangsa memiliki sikap mandiri, seperti apa yang diharapkan oleh Bung Karno silam.  Karena sikap mandiri tersebut mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Jati diri Indonesia yang mengutamakan sikap saling gotong royong satu dengan yang lain, yang menganggap bahwa tidak ada perbedaan antara satu umat dengan umat yang lain atau yang lebih sering dikenal dengan “duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi”. Namun kenyataan yang terjadi sekarang adalah banyak masyarakat Indonesia yang timpang sosial, yang kaya akan sangat kaya dan yang miskin akan sangat miskin dan kesejahteraan masyarakat Indonesia belum sepenuhnya merata. Melihat hal tersebut tentunya memberikan pengertian kepada kita bahwa Indonesia perlu membangun suatu karakter.
                Karakter yang diperlukan oleh setiap individu adalah karakter yang paham akan siapa dirinya dan posisinya terhadap orang lain. Masyarakat Indonesia hendaknya mampu memahami bahwa mereka tinggal di suatu negara yang kaya akan sumber daya alamnya yang sangat potensial untuk dikembangkan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai bangsanya sendiri dan menciptakan perdamaian bagi bangsa lain. Penting bagi kita untuk memiliki wawasan yang luas bukan hanya tentang bangsa Indonesia melainkan tentang bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu, saya selama ini sadar bahwa belajar ke luar negeri semata-mata bukan hanya karena saya ingin dapat jalan-jalan ke negara lain melainkan pengetahuan dan wawasan yang akan saya dapatkan tentunya akan bertambah. Bukan pula untuk merendahkan sistem pendidikan di Indonesia melainkan karena saya ingin memajukan sistem pendidikan bagi bangsa ini, saya merasa bahwa saya ingin memperluas pengetahuan saya terlebih dahulu di dunia internasional untuk saya dapat mengembangkan setiap potensi yang bangsa Indonesia miliki. Dari pemahaman akan siapa dirinya, mereka mampu untuk berinteraksi dengan orang lain ketika berkomunikasi. Mampu menjelaskan bahwa mereka tinggal di negara yang kaya sumber daya alam dan mampu mempromosikan serta mengembangkan demi kemajuan bangsa. Dari sikap tersebut, muncul satu karakter yang teramat penting, yaitu kepemimpinan.
                Kepemimpinan merupakan karakter yang penting karena dengan karakter ini manusia dapat memberikan pengaruh yang baik sesuai dengan karakter seorang pemimpin. Mereka mampu menularkan contoh dan semangat yang dapat memberikan dampak positif bagi sekitar.
                Merujuk kepada seminar yang di hadiri oleh Surya Paloh sebagai pembicara, bahwa bangsa ini adalah bangsa yang besar. Bangsa yang seharusnya menjadi negara maju dan trend-center bagi bangsa lain akan kekayaan yang dimiliki oleh bangsa ini, mulai dari pulau-pulau, kelautan, garis pantai Indonesia yang merupakan terpanjang di dunia, struktur tanah yang subur, mineral yang melimpah, serta penduduk yang banyak. Sungguh miris melihat kenyataan bahwa masih sebagian besar kekayaan alam kita masih dikuasai oleh pihak asing dalam hal pengolahan.
          
 
Dari pemaparan tersebut, hendaknya kita mampu mengoptimalkan apa yang bangsa Indonesia punya melalui segala aspek kehidupan yang saat ini kita tekuni. Melakukan yang terbaik atas apa yang menjadi tugas kita dan melakukannya dengan rasa penuh tanggungjawab, akan membawa perubahan yang berarti bagi bangsa ini. Kiranya, yang Maha Kuasa memberikan bonus-bonus kehidupan seperti apa yang saya alami ketika kita mau dengan tulus melaluinya.

Bless you all :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar