Bermimpi untuk dapat
belajar ke luar negeri, adalah salah satu harapan saya semenjak kecil. Saat ini
saya sedang berada sedikit lebih dekat dengan mimpi saya tersebut. Meski banyak
orang terkadang tidak suka dengan kata “mimpi” karena ketika mereka bangun, apa
yang diimpikan itu tidak ada sehingga mereka lebih suka menyebut dengan kata “visi”
untuk menggambarkan cita-cita seseorang. Namun, apapun istilahnya, buat saya
tidak masalah karena yang terpenting adalah makna dari kata tersebut dan
seberapa besar semangat seseorang untuk menggapai apa yang menjadi angan
mereka. Ketika seseorang melakukan segala sesuatu dengan ikhlas, tentunya sang
Maha Kuasa tidak akan tinggal diam. Dia pasti membuka jalan dan bahkan
memberikan bonus ditengah-tengah usaha kita.
Usaha saya untuk
belajar ke luar negeri selama ini ternyata tidak sia-sia karena pada tahun 2013
saya mendapatkan beasiswa dari pemerintah Amerika dan ada pula bonus yang saya
terima dari manajer hidup saya. Bonus saya adalah, saya dapat bertemu dengan para
tokoh pemimpin bangsa selama saya mempersiapkan diri menuju negeri Paman Sam.
Tepatnya, saya bertemu dengan Abraham Samad, M. Mahfud MD, Surya Paloh,
Wiranto, dan Hary Tanoesoedibjo dalam acara series seminar yang diadakan di
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Pada tanggal 28 November 2013, saya beserta salah satu teman dari Medan datang di seminar tersebut. Sebagai pembicara adalah Ketua Partai Nasional Demokrat, Surya Paloh. Dalam penjelasannya, beliau lebih menekankan kepada pentingnya suatu bangsa memiliki sikap mandiri, seperti apa yang diharapkan oleh Bung Karno silam. Karena sikap mandiri tersebut mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Jati diri Indonesia yang mengutamakan sikap saling gotong royong satu dengan yang lain, yang menganggap bahwa tidak ada perbedaan antara satu umat dengan umat yang lain atau yang lebih sering dikenal dengan “duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi”. Namun kenyataan yang terjadi sekarang adalah banyak masyarakat Indonesia yang timpang sosial, yang kaya akan sangat kaya dan yang miskin akan sangat miskin dan kesejahteraan masyarakat Indonesia belum sepenuhnya merata. Melihat hal tersebut tentunya memberikan pengertian kepada kita bahwa Indonesia perlu membangun suatu karakter.
Karakter yang
diperlukan oleh setiap individu adalah karakter yang paham akan siapa dirinya
dan posisinya terhadap orang lain. Masyarakat Indonesia hendaknya mampu memahami
bahwa mereka tinggal di suatu negara yang kaya akan sumber daya alamnya yang
sangat potensial untuk dikembangkan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu
menghargai bangsanya sendiri dan menciptakan perdamaian bagi bangsa lain.
Penting bagi kita untuk memiliki wawasan yang luas bukan hanya tentang bangsa
Indonesia melainkan tentang bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu, saya selama
ini sadar bahwa belajar ke luar negeri semata-mata bukan hanya karena saya
ingin dapat jalan-jalan ke negara lain melainkan pengetahuan dan wawasan yang
akan saya dapatkan tentunya akan bertambah. Bukan pula untuk merendahkan sistem
pendidikan di Indonesia melainkan karena saya ingin memajukan sistem pendidikan
bagi bangsa ini, saya merasa bahwa saya ingin memperluas pengetahuan saya
terlebih dahulu di dunia internasional untuk saya dapat mengembangkan setiap
potensi yang bangsa Indonesia miliki. Dari pemahaman akan siapa dirinya, mereka
mampu untuk berinteraksi dengan orang lain ketika berkomunikasi. Mampu
menjelaskan bahwa mereka tinggal di negara yang kaya sumber daya alam dan mampu
mempromosikan serta mengembangkan demi kemajuan bangsa. Dari sikap tersebut,
muncul satu karakter yang teramat penting, yaitu kepemimpinan.
Kepemimpinan
merupakan karakter yang penting karena dengan karakter ini manusia dapat
memberikan pengaruh yang baik sesuai dengan karakter seorang pemimpin. Mereka
mampu menularkan contoh dan semangat yang dapat memberikan dampak positif bagi
sekitar.
Merujuk kepada
seminar yang di hadiri oleh Surya Paloh sebagai pembicara, bahwa bangsa ini
adalah bangsa yang besar. Bangsa yang seharusnya menjadi negara maju dan trend-center bagi bangsa lain akan
kekayaan yang dimiliki oleh bangsa ini, mulai dari pulau-pulau, kelautan, garis
pantai Indonesia yang merupakan terpanjang di dunia, struktur tanah yang subur,
mineral yang melimpah, serta penduduk yang banyak. Sungguh miris melihat
kenyataan bahwa masih sebagian besar kekayaan alam kita masih dikuasai oleh
pihak asing dalam hal pengolahan.
Dari pemaparan
tersebut, hendaknya kita mampu mengoptimalkan apa yang bangsa Indonesia punya
melalui segala aspek kehidupan yang saat ini kita tekuni. Melakukan yang
terbaik atas apa yang menjadi tugas kita dan melakukannya dengan rasa penuh
tanggungjawab, akan membawa perubahan yang berarti bagi bangsa ini. Kiranya,
yang Maha Kuasa memberikan bonus-bonus kehidupan seperti apa yang saya alami
ketika kita mau dengan tulus melaluinya.
Bless you all :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar