Paseban,
Jakarta 25 November 2013
Hari ini saya beserta ke lima
orang teman menghadiri pertemuan singkat dengan panitia beasiswa PRESTASI untuk
membicarakan beberapa rencana ke depan yang harus dilakukan oleh peserta
penerima beasiswa. Setelah mengikuti pelatihan selama kurang lebih satu
setengah bulan di salah satu universitas bergengsi di Indonesia, sampailah kami
kepada pendaftaran ke beberapa universitas di negeri Paman Sam.
Dalam pertemuan singkat yang bisa
dibilang santai namun serius, satu persatu dari kami menyampaikan daftar empat
nama universitas tujuan sesuai yang dipersyaratkan oleh panitia. Mulailah kami
secara bergantian menyebutkan nama dan alasan kenapa kami memilih universitas-universitas
tersebut.
Salah satu teman dari bidang
kesehatan memilih suatu program di universitas di daerah California karena
penelitian dan kerjasama yang terjalin dengan lembaga-lembaga internasional
dalam bidang Maternal Health. Ada
pula teman dari Lombok yang memilih suatu universitas tertentu karena program
yang ditawarkan sangat cocok dan tidak banyak universitas di US yang
menyediakan program yang ingin dia tekuni. Sama halnya dengan saya yang
berangkat dalam bidang pendidikan, meski banyak yang menawarkan program Elementary Education di Graduate School-nya, namun karena harus
mempertimbangkan beberapa syarat dari panitia, sehingga tidak semua universitas
tersebut dapat saya saya pertimbangkan untuk menempuh master saya. Misalnya, di
beberapa universitas meminta saya untuk mengambil tes di daerah tersebut
sebelum saya melamar ke universitas yang ingin saya tuju. Jadi memilih
universitas itu harus memperhatikan beberapa faktor dan bukan hanya ranking universitas
tersebut di US secara keseluruhan. Namun berbeda dengan alasan dari teman saya
yang berasal dari Depok. Setelah
mendaftar 4 nama universitas tujuan, ternyata dia mengatakan bahwa lebih memilih
universitas A karena di universitas B lokasinya di desa dan akses menuju kampus
merupakan kawasan hutan, ditambah lagi dia harus naik sepeda jika berangkat
kuliah. Serentak semua orang yang berada di ruangan tersebut terkejut dan
tertawa heran. Apa yang harus dibingungkan jika lokasi kampusnya terletak di dekat
hutan? Tanya seorang panitia beasiswa. Menurut teman saya, karena universitas
tersebut letaknya tidak di pusat kota, New York misalnya, sehingga jalan menuju
ke kampus adalah berupa hutan. Waw, menurut pendapat dari teman lain, akan
sangat menyenangkan jika setiap hari bisa melewati pemandangan hijau yang
terbentang sepanjang jalan menuju arah kampus. Mata kita dapat disejukkan oleh
warna warni hijau alam dan tentunya, meski dibilang bahwa kampusnya terletak di
daerah pedesaan, yang pasti desanya Amerika tentu akan berbeda dengan desanya
Indonesia, tegas seorang panitia meyakinkan teman saya.
Namun satu hal yang membuat saya
dan teman-teman yang lain tertawa termotivasi adalah karena salah satu teman
berasal dari Medan, Sumatera Utara, memiliki motivasi untuk pergi ke University
of Michigan dengan semua hal yang berkaitan dengan artis Madonna. Semua hal
yang ada di sekelilingnya selalu berkaitan dengan Madonna, Madonna, dan
Madonna. Universitas tersebut memiliki lambang huruf M, dan teman saya bilang
bahwa itu adalah inisial untuk sang diva (meski tidak ada hubungan
akademisnya). Tahun ini, putri dari Madonna akan melanjutkan ke universitas
yang sama dengan teman saya, sehingga kemungkinan untuk bertemu dengan artis
papan atas tersebut akan lebih besar. Tak hanya itu, setiap hari teman saya
akan selalu menyanyikan lagu saingkat atau pun bercerita tentang Madonna kepada
orang di sekitarnya (khususnya teman berlima, sampai merasa sangat cukup mendengarnya,
hehehehe). Namun apa pun alasannya, universitastersebut memang tidak
bisa dipungkiri bahwa merupakan salah satu universitas terbaik di US.
Apapun alasan yang kami
masing-masing miliki untuk melanjutkan ke US, itu semua merupakan alasan yang
selalu memotivasi kita untuk belajar dan mengenal budaya lain yang lebih beragam.
Selain itu, kesempatan untuk kami dapat boleh belajar di negeri orang sehingga
memberi kesempatan untuk kami dapat memiliki pikiran yang terbuka dan belajar
untuk berpikir kritis terhadap isu-isu yang sedang terjadi. Seperti teman saya
yang terobsesi untuk dapat bertemu dengan Madonna, apa yang diimpikan membuat
kita merasa perlu untuk memiliki motivasi demi menggapai cita-cita di kemudian
hari. Tentunya, sang Maha Kuasa juga tidak tinggal diam, lewat semua proses
yang boleh terjadi pada masing-masing kita, ada maksud tersendiri kenapa proses
tersebut boleh terjadi pada kita. Amat terlebih, Dia juga memberikan
bonus-bonus yang lain ketika kita ikhlas menjalaninya. Tidak hanya dengan diwujudkannya
keinginan dan harapan kita, melainkan mungkin kita dipertemukan dengan rejeki
yang tidak pernah kita pikirkan.
Enjoy my
story :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar