Rabu, 28 Mei 2014

MEDICAL CHECK UP




Jakarta, 21 April 2014
Sebagai salah satu syarat untuk kepengurusan visa, semua scholars diwajibkan untuk mengikuti medical check up (MCU). Sebenarnya MCU sendiri bisa dilakukan di beberapa rumah sakit tertentu. Namun karena pihak beasiswa saya telah menunjuk suatu klinik tertentu di Jakarta, maka semua proses MCU saya penuhi di Jakarta selama satu hari.
Saya tiba di Jakarta pada tanggal 20 April dengan tujuan menginap di Pomelotel Hotel, Jakarta Selatan. Besok paginya, dengan berjalan kaki sekitar 15 menit sampailah saya di Medikaloka Jakarta bersama 3 orang teman yang juga akan MCU di hari itu.
Setelah mendaftar di bagian penerimaan, saya dan teman dipersilah kan menunggu beberapa menit untuk selanjutnya dipanggil satu-persatu mengikuti proses MCU. Seperti MCU pada umumnya, masing-masing dari kita diminta untuk mengikuti tes urin, darah, mulut, rongsen dada, mata, berat dan tinggi badan, jantung, dan benjolan payudara untuk perempuan. Serangkaian proses tersebut memakan waktu sekitar kurang lebih 1,5 jam. Mungkin waktu itu karena ada beberapa pasien lain yang juga antri melakukan proses MCU. Setelah saya memahami, Medikaloka memang dutunjuk dari pihak kedutaan Amerika untuk melalukan proses MCU bagi siapa saja yang akan memasuki Amerika. Tak bisa dipungkiri juga, harga MCU di tempat tersebut juga tergolong mahal.
Setelah dilakukan pengecekan ulang oleh petugas terkait tes apa saja yang sudah diambil, maka saya diberikan kupon makan gratis di salah satu kafe kecil di gedung Saranajaya tersebut. Untuk mengetahui hasil MCU, diperlukan sekitar 2-4 hari kerja. Setelah menunggu selama beberapa hari akhirnya semua dinyatakan lolos untuk dapat mengikuti tahap selanjutnya, yaitu berangkat belajar ke Amerika.

Senangnya……

Kamis, 22 Mei 2014

BEBERAPA KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN BEASISWA LUAR NEGERI & CARA MENGATASINYA







Liwet, 22 Mei 2014

Keinginan untuk belajar ke LN sangat besar. Rasanya seperti tak terbendung lagi, tetapi bagi sebagian orang, beberapa hal di bawah ini merupakan kesulitan yang cukup signifikan yang dihadapi ketika ingin belajar ke LN:
  1. Kendala bahasa
Persyaratan bahasa memang mutlak diperlukan bagi imahasiswa internasional yang akan belajar ke negara yang berbeda dengan bahasa yang dipakai di negara asalnya. Kita ketahui bahwa bahasa internasional adalah bahasa Inggris. Oleh karena itu, persyaratan minimum bahasa Inggris wajib dipenuhi ketika ingin mendaftar kuliah ke LN. Jika native language di negara yang kita tuju tidak menggunakan bahasa Inggris, misal di Jepang/Korea/Jerman/Perancis, maka kita perlu mencari tahu apakah kita perlu mengambil tes standar bahasa tertentu di negara tersebut. Dibeberapa negara, mahasiswa internasional diwajibkan untuk menguasai bahasa dari negara tersebut pada level tertentu. Tujuannya adalah supaya mahasiswa tersebut tidak kesulitan berkomunikasi dengan masyarakat sekitar dalam kehidupan sehari-hari, walaupun kelas yang diambil adalah kelas internasional.
Untuk mempersiapkan standar bahasa yang diminta, kita dapat melakukan beberapa cara:
v  Mengikuti kursus bahasa secara intensive. Bisa dengan mengambil les TOEFL ataupun IELTS (sesuai dengan apa yang dipersyaratkan oleh kampus dan program beasiswa).
v  Mengetahui cara belajar bahasa yang benar. Menurut pengalaman saya, belajar bahasa itu tidak bisa menggunakan sistem “mulai-berhenti-mulai-berhenti-mulai”. Maksudnya adalah kita belajar bahasa hanya menggebu-gebu di awal tapi di akhir kita sudah tidak semangat mempraktikkannya. Selain itu belajar bahasa juga tidak dapat dilakukan secara rutin hanya dalam kurun wakti beberapa bulan namun bulan berikutnya sama sekali tidak mempelajarinya. Belajar bahasa itu harus dilakukan secara konsisten dan teratur. Sedikit demi sedikit namun ada komitmen untuk tetap belajar dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dijamin deh, nilai bahasa yang dipersyaratkan akan terwujud dengan mudah.
v  Bergabunglah dengan grup atau teman yang sama-sama punya keinginan untuk belajar ke LN. Di sini kita dapat saling berbagi informasi tentang hal-hal apa saja yang dapat kita lakukan untuk kuliah ke LN. Selain itu kita juga mendapatkan info dan menanyakan beberapa kendala yang kita hadapi ketika mengisi aplikasi beasiswa.
  1. Pengisian aplikasi beasiswa
Ada berlembar-lembar lampiran yang harus kita isi ketika mendaftar beasiswa. Selain itu, sederet pertanyaan menanti kita untuk mengisi dengan teliti dan sesuai aturan. Oleh karenanya, kita perlu dengan sangat teliti membaca aturan pengisian terlebih dahulu sebelum memulai mengisinya. Pengisian aplikasi ini merupakan kesempatan kita untuk menunjukkan siapa kita, apa kesibukan kita, seberapa menarik ide-ide kita terhadap para juri dan kesempatan pula untuk menunjukkan apa yang menjadi alasan kita layak untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Jangan lupa untuk menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami karena penjelasan yang kita berikan merupakan penjelasan lisan.
Hampir semua beasiswa mensyaratkan kita untuk melampirkan rekomendasi. Ini adalah bagian terpenting yang tidak boleh asal terlewatkan. Pemberi rekomendasi haruslah seseorang yang mengetahui siapa kta, bisa mantan guru/dosen/pembimbing/pejabat/yang terpenting adalah seseorang yang mengenal siapa kita dan mampu untuk memberikan penilaian yang otentik terhadap kita. Jika memungkinkan pilihlah pemberi rekomendasi yang sudah pernah memiliki pengalaman mendaftar beasiswa pula karena beliau akan sangat mengetahui di poin mana dapat memberikan nilai tambah terhadap penilaian tentang kita.
Jika sudah selesai mengisi aplikasinya jangan lupa untuk:
a.       Meninggalkan selama satu hari untuk tidak membuka aplikasi tersebut. Kembalilah untuk mengecek jawaban yang telah kita isi setelah satu hari karena pikiran kita akan dalam keadaan segar dan mampu menganalisa bagian mana yang perlu dikurangi maupun ditambah.
b.      Mintalah bantuan seseorang yang ahli di bidangnya atau teman untuk memberikan masukan terhadap pertanyaan yang sudah terjawab.
c.       Periksalah kembali semua persyaratan yang sudah kita lengkapi sebelum mulai mengirimkannya.
Semoga membantu.....
Good luck :)

#Tulisan ini telah di re-read oleh Titus Eko Windarto

CARA MENDAPATKAN BEASISWA LUAR NEGERI (LN)



Liwet, 21 Mei 2014


Kuliah di luar negeri merupakan impian bagi sebagian orang. Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, seseorang yang merupakan lulusan luar negeri adalah sesuatu hal yang bisa dianggap wah, bergengsi, dan langka. Jika kita ingin memutuskan untuk kuliah di luar negeri, berikut cara sederhana yang saya rangkum berdasarkan pengalaman saya mendaftar beberapa beasiswa LN:
Ketika mendaftar beasiswa LN, terdapat dua faktor yang perlu diperhatikan:
A.      Faktor internal
Kita perlu tahu apa motivasi kita untuk belajar di sana. Apakah itu hanya untuk sekedar kuliah, apakah untuk jalan-jalan ke LN, atau memang ada keinginan besar untuk menimba ilmu demi kepentingan sekitar. Jika akan belajar ke LN dengan beasiswa, perlu diperhatikan bahwa pemberi beasiswa menginginkan sosok yang memiliki karakter kepemimpinan. Tujuannya adalah supaya ilmu yang didapat selama belajar di LN dapat berguna bagi bangsa dan negara.
Selain penjelasan tersebut, faktor iklim, budaya, dan cuaca juga akan sangat mempengaruhi. apakah kita bisa beradaptasi dengan salju, misalnya. Atau kita hanya ingin belajar di negara yang cenderung beriklim panas. Apakah keluarga akan mengijinkan kita untuk kuliah dan meninggalkan selama beberapa kurun waktu, misalnya.
B.      Faktor eksternal
Jika sudah bekerja, terutama menjadi pegawai negeri, tentunya ada hal yang perlu diperhatikan terkait ijin atau tugas belajar yang akan diberikan oleh instansi maupun atasan.
Setelah mengetahui beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memutuskan untuk belajar ke LN , langkah selanjutnya adalah:
  1. Perkaya informasi tentang beasiswa
Ada dua beasiswa secara umum, yaitu beasiswa penuh (full scholarship) dan beasiswa tidak penuh (partial scholarship). Beasiswa penuh merupakan beasiswa yang membiayai semua hal, mulai dari uang pendaftaran kuliah (biasanya universitas di Amerika ada admission fee / biaya pendaftaran sekitar $50-$100), biaya SPP / tuition fee, biaya hidup perbulan, tiket pesawat pulang pergi, biaya buku dan seminar, serta penelitian. Sedangkan beasiswa tidak penuh merupakan beasiswa yang hanya membiayai sebagian dari apa yang seharusnya kita keluarkan.
Satu hal yang terpenting lagi adalah apakah beasiswa tersebut mensyaratkan untuk ada ikatan kerja sepulang kita dari masa belajar di LN. Satu contoh, salah satu beasiswa dari pemerintah Indonesia memberlakukan 2n + 1, dimana n merupakan lama masa belajar. Jika masa belajar adalah 2 tahun, maka kita harus mengabdikan ilmu kita di Indonesia selama 5 tahun. Oleh sebab itu, pelajari dan tanyakan kepada panitia beasiswa apakah beasiswa yang kita akan daftar merupakan beasiswa penuh atau tidak penuh.
Selain faktor pembiayaan, terdapat beasiswa yang mensyaratkan kita untuk sudah mendapatkan surat penerimaan / Acceptance Letter dari universitas yang ingin kita tuju. Cara untuk mendapatkan surat tersebut adalah bisa dengan mendaftar langsung ke universitas melalui admission office of international students atau melalui agen pendidikan.
  1. Caranya
Jaman sekarang banyak cara untuk mendapatkan info tentang beasiswa LN. Kita bisa bergabung di milis beasiswa, googling jika sudah tahu alamat beasiswa yang kita tuju, bertanya ke alumni yang sudah pernah mendapatkan beasiswa LN, datang langsung ke agen pendidikan seperti Vista, IDP, Edlink, Alfalink, atau Kaplan. Mereka biasanya menyediakan konsultasi gratis dan proses pendaftaran ke universitas yang akan kita tuju. Satu hal yang tak kalah pentingnya adalah datang langsung ke pameran pendidikan internasional yang diadakan selama beberapa kali dalam setahun. Saya pribadi sangat merekomendasikan pembaca untuk datang di pameran seperti ini karena kita bisa bertanya langsung kepada perwakilan dari masng-masing universitas di dunia. Di sini kita dapat bertanya secara langsung dan gratis tentang dunia akademik di LN serta bagaimana kehidupan sehari-hari di sana.
  1. Pilih beasiswa yang sesuai kebutuhan dan target
Setelah mendapatkan beberapa daftar beasiswa, pilihlah beasiswa yang sesuai dengan kebutuhan kita. Baca dengan SANGAT TELITI  syarat apa saja yang harus dipenuhi. Kecenderungan dari kita biasanya langsung hanya melihat syarat bahasa saja. Padahal beberapa poin penting juga perlu diperhatikan, misalnya, berapa jumlah rekomendasi yang harus diberikan. Faktor lain yaitu perhatikan deadline dan prosedur pengiriman beasiswa, apakah formulir beasiswa tersebut harus diserahkan langsung ke kantor, dikirim lewat pos, atau cukup hanya diemail saja.
  1. Jika lolos
Setelah melewati tahap seleksi dokumen, saat yang ditunggu-tunggu adalah tahap wawancara. Ini adalah satu langkah lebih dekat dengan keberhasilan kita untuk sukses meraih beasiswa karena kita sudah berhasil menyingkirkan ratusan bahkan mungkin ribuan aplikan untuk sampai lolos ke tahap wawancara. Jika terpanggil dalam tahap wawancara, silahkan pembaca membuka link di bawah ini untuk benar-benar mempersiapkan diri meraih beasiswa yang diinginkan.


  1. Serahkan hasil akhir kepada Tuhan
Jika kita sudap lolos di tahap administrasi dan wawancara, tiba saatnya untuk menyerahkan semua hasilnya kepada Tuhan. Percaya saja bahwa jika sudah saatnya bagi kita untuk dapat belajar ke LN maka semua usaha kita pasti akan membuahkan hasil yang terbaik. Namun, jangan putus asa jika belum lolos dalam mendaftar beasiswa karena itu artinya bahwa Tuhan masih mempercayakan kita untuk mengembangkan dan memperdalam ilmu di dalam negeri terlebih dahulu.

Silahkan email ke saya jika ada pertanyaan :)
g_wannabe@yahoo.co.id

#Tulisan ini telah di re-read oleh Titus Eko Windarto

Senin, 12 Mei 2014

BANJIR LOA

Liwet, 4 April 2014

LOA (Letter of Acceptance) / Acceptance Letter / Letter of Admission merupakan bukti surat bahwa seseorang sudah diterima di suatu perguruan tinggi di luar negeri. LOA ada 2 macam, yaitu LOA conditional dan LOA unconditional. LOA conditional merupakan LOA yang masih bersyarat, dimana masih terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa yang bersangkutan, misalkan persyaratan bahasa. Sedangkan LOA unconditional  merupakan LOA yang menunjukkan bahwa seseorang telah diterima di suatu perguruan tinggi di luar negeri tanpa syarat apapun.

Jika beberapa tahun lalu saya mendapat beberapa LOA dari beberapa universitas, baik di Australia, Europe, dan Amerika, namun LOA tersebut masih bersifat conditional karena nilai bahasa Inggris saya yang masih kurang memenuhi syarat. Selain itu saya juga belum mendapatkan beasiswa dari manapun. Dengan kata lain, meski saya sudah mendapatkan beberapa LOA conditional, hal tersebut tidak berarti apa-apa jika masih ada syarat yang harus saya penuhi.

2 tahun berlalu, di tahun 2014 ini saya dibanjiri LOA unconditional dari beberapa universitas bergengsi di Amerika. Senangnyaaaaaa yeaay yeaaay yeaay :) karena setelah beberapa saat berjuang, hal tersebut menghasilkan beberapa keadaan yang membuat semua orang tertawa bahagia. Amin.

Cukup sampai di sini karena saya tidak tahu harus berkata lebih banyak apa lagi selain yeay... atas proses yang luar biasa mengejar impian saya. Semangat mengejar impian kalian.

PRESENTASI POWER POINT-KU

Liwet 17 Maret 2014

Ketika duduk di ruang sidang di jurusan, sedikit mengamati beberapa mahasiswa yang kebetulan juga sedang sidang skripsi, saya sempat melihat bagaimana cara menyajikan hasil penelitian dalam bentuk power point. Ternyata meski sudah dalam tahap mau lulus di tingkat perguruan tinggi, tidak sedikit lho yang kurang memahami bagaimana menyajikan hasil laporan dalam slide power point. Dalam kesempatan lain saya juga mengamati bagaimana mahasiswa membuat slide presentasi untuk tugas di kelas yang bisa dikatakan kurang memenuhi standart dalam pembuatan visual. Ada beberapa hal mendasar yang harusnya diketahui tentang bagaimana membuat slide dan mempresentasikannya ke publik. Beberapa hal berikut adalah hal simpel yang dapat membantu ketika ingin mempresentasikan tugas.
KETIKA MEMPRESENTASIKAN
1)      Making a purpose
Membuat tujuan ketika presentasi itu perlu supaya kita dapat fokus tentang hal yang sedang kita kerjakan.
2)      Making a start (2 minutes only)
Bisa dilakukan dengan mengajukan pertanyaan singkat/umum kepada peserta. Tujuannya adalah mengenalkan topik yang akan kita sampaikan dan membawa peserta untuk lebih fokus ketika menerima penjelasannya.
3)      Time management
Seringkali ketika kita diberikan waktu 10 menit untuk presentasi, kita menghabiskan waktu lebih dari itu. Sampai akhirnya tiba-tiba kita diberhentikan secara paksa karena waktu sudah habis. Maka, berlatihlah untuk mempresentasikan materi sesuai dengan waktu yang diminta yang meliputi semua komponen penting yang harus disampaikan.
4)      Membagi presentasi (jika mendapat tugas untuk presentasi yang panjang)
Akan lebih efektif dengan pembagian tugas jika presentasi ditugaskan dalam kelompok.  
5)      Body language (70% of meaning)
Menggerakkan tangan, misalnya, dapat membantu mengurangi rasa gugup. Namun jika hal tersebut dilakukan secara berlebihan akan terkesan terlalu mencari perhatian peserta tapi tidak mendukung topik presentasi kita.
6)      Question time (Manage questions or they will manage you!)
Buatlah aturan di awal, apakah kita akan memberi kesempatan kepada peserta untuk memotong penjelasan kita ketika sedang menjelaskan atau kita menghendaki semua pertanyaan diajukan di akhir setelah kesimpulan. Jangan lupa juga untuk konsisten terhadap alokasi waktu di sesi tanya jawab.
7)      Putting it all together (in the end, remember your PURPOSE)
Bualtah kesimpulan yang singkat dan jelas. Kaitkan hal tersebut dengan tujuan yang kita miliki untuk mempresentasikan suatu topik.
8)      Eye contact
Buatlah pandangan yang bagus dengan para peserta supaya pesan yang kita sampaikan tercapai. Jangan terlalu lama memandang seseorang atau bahkan saking gugupnya, pandangan kita mengarah ke atas ke bawah tanpa tujuan yang jelas.

KETIKA MEMBUAT TAMPILAN SLIDE POWER POINT
1)      Visual Aids (Bold visuals)
Akan lebih mudah dalam memahami apa yang kita presentasikan dengan menambahkan beberapa gambar yang relevan/mendukung penjelasan kita. Peserta dengan tipe belajar visual akan lebih mudah memahami pesan yang kita sapaikan.
2)      Berikan email/alamat yang bisa dihubungi di slide presentasi
Di akhir slide kita dapat mencantumkan alamat email dengan tujuan bahwa jika waktu untuk bertanya tidak cukup maka pada kesempatan selanjutnya para peserta dapat menguhubungi pembicara untuk follow up pertanyaan maupun jawaban.
3)      Linking the parts (Keep it simple)
Untuk memudahkan peserta memahami apa yang sedang kita sampaikan akan lebih baik jika kita menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu pergunakan kata penghubung ketika akan menyampaikan perpindahan topik. Misalnya, setelah selesai menjelaskan inti dan mencapai pada tahap kesimpulan kita dapat menggunakan bahasa “kesimpulan dari penjelasan topik ini adalah...”.
4)      Pilih warna yang sederhana
Beberapa orang berpendapat bahwa warna pada suatu slide tidak lebih dari 3 macam dengan juga tidak menambahkan gambar-gambar yang kurang mendukung topik.
5)      Resource
Tampilkan beberapa literatur yang telah kita gunakan. Jika literatur yang gunakan banyak maka pilihlah literatur yang hanya kita gunakan untuk presentasi.

Beberapa tips diambil dari Academic Presentation Skills (LBI UI)