Liwet, 21 Mei 2014
Kuliah di luar negeri merupakan impian bagi
sebagian orang. Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, seseorang yang merupakan lulusan
luar negeri adalah sesuatu hal yang bisa dianggap wah, bergengsi, dan langka.
Jika kita ingin memutuskan untuk kuliah di luar negeri, berikut cara sederhana
yang saya rangkum berdasarkan pengalaman saya mendaftar beberapa beasiswa LN:
Ketika mendaftar beasiswa LN, terdapat dua faktor yang
perlu diperhatikan:
A.
Faktor internal
Kita perlu tahu apa motivasi kita untuk belajar di sana. Apakah itu
hanya untuk sekedar kuliah, apakah untuk jalan-jalan ke LN, atau memang ada
keinginan besar untuk menimba ilmu
demi kepentingan sekitar. Jika akan belajar ke LN dengan beasiswa, perlu
diperhatikan bahwa pemberi beasiswa menginginkan sosok yang memiliki karakter
kepemimpinan. Tujuannya adalah supaya ilmu yang didapat selama belajar di LN
dapat berguna bagi bangsa dan
negara.
Selain penjelasan tersebut,
faktor iklim, budaya, dan cuaca juga akan sangat mempengaruhi. apakah kita bisa
beradaptasi dengan salju, misalnya. Atau kita hanya ingin belajar di negara
yang cenderung beriklim panas. Apakah keluarga akan mengijinkan kita untuk kuliah
dan meninggalkan selama beberapa kurun waktu, misalnya.
B.
Faktor
eksternal
Jika sudah bekerja, terutama
menjadi pegawai negeri, tentunya ada hal yang perlu diperhatikan terkait ijin
atau tugas belajar yang akan diberikan oleh instansi maupun atasan.
Setelah mengetahui beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam memutuskan untuk belajar ke LN , langkah selanjutnya adalah:
- Perkaya informasi tentang beasiswa
Ada dua beasiswa
secara umum, yaitu beasiswa penuh (full scholarship) dan beasiswa tidak
penuh (partial scholarship). Beasiswa penuh merupakan beasiswa yang
membiayai semua hal, mulai dari uang pendaftaran kuliah (biasanya universitas
di Amerika ada admission fee / biaya pendaftaran sekitar $50-$100),
biaya SPP / tuition fee, biaya hidup perbulan, tiket pesawat pulang
pergi, biaya buku dan seminar, serta penelitian. Sedangkan beasiswa tidak penuh
merupakan beasiswa yang hanya membiayai sebagian dari apa yang seharusnya kita
keluarkan.
Satu hal yang
terpenting lagi adalah apakah beasiswa tersebut mensyaratkan untuk ada ikatan
kerja sepulang kita dari masa belajar di LN. Satu contoh, salah satu beasiswa
dari pemerintah Indonesia memberlakukan 2n + 1, dimana n merupakan lama masa
belajar. Jika masa belajar adalah 2 tahun, maka kita harus mengabdikan ilmu
kita di Indonesia selama 5 tahun. Oleh sebab itu, pelajari dan tanyakan kepada
panitia beasiswa apakah beasiswa yang kita akan daftar merupakan beasiswa penuh
atau tidak penuh.
Selain faktor
pembiayaan, terdapat beasiswa yang mensyaratkan kita untuk sudah mendapatkan
surat penerimaan / Acceptance Letter dari universitas yang ingin kita
tuju. Cara untuk mendapatkan surat tersebut adalah bisa dengan mendaftar
langsung ke universitas melalui admission office of international students atau
melalui agen pendidikan.
- Caranya
Jaman sekarang
banyak cara untuk mendapatkan info tentang beasiswa LN. Kita bisa bergabung di
milis beasiswa, googling jika sudah tahu alamat beasiswa yang kita tuju,
bertanya ke alumni yang sudah pernah mendapatkan beasiswa LN, datang langsung
ke agen pendidikan seperti Vista, IDP, Edlink, Alfalink, atau Kaplan. Mereka
biasanya menyediakan konsultasi gratis dan proses pendaftaran ke universitas
yang akan kita tuju. Satu hal yang tak kalah pentingnya adalah datang langsung
ke pameran pendidikan internasional yang diadakan selama beberapa kali dalam
setahun. Saya pribadi sangat merekomendasikan pembaca untuk datang di pameran
seperti ini karena kita bisa bertanya langsung kepada perwakilan dari
masng-masing universitas di dunia. Di sini kita dapat bertanya secara langsung
dan gratis tentang dunia akademik di LN serta bagaimana kehidupan sehari-hari
di sana.
- Pilih beasiswa yang sesuai kebutuhan dan target
Setelah mendapatkan
beberapa daftar beasiswa, pilihlah beasiswa yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Baca dengan SANGAT TELITI syarat apa
saja yang harus dipenuhi. Kecenderungan dari kita biasanya langsung hanya
melihat syarat bahasa saja. Padahal beberapa poin penting juga perlu
diperhatikan, misalnya, berapa jumlah rekomendasi yang harus diberikan. Faktor
lain yaitu perhatikan deadline dan prosedur pengiriman beasiswa, apakah
formulir beasiswa tersebut harus diserahkan langsung ke kantor, dikirim lewat
pos, atau cukup hanya diemail saja.
- Jika lolos
Setelah melewati
tahap seleksi dokumen, saat yang ditunggu-tunggu adalah tahap wawancara. Ini
adalah satu langkah lebih dekat dengan keberhasilan kita untuk sukses meraih
beasiswa karena kita sudah berhasil menyingkirkan ratusan bahkan mungkin ribuan
aplikan untuk sampai lolos ke tahap wawancara. Jika terpanggil dalam tahap
wawancara, silahkan pembaca membuka link di bawah ini untuk benar-benar
mempersiapkan diri meraih beasiswa yang diinginkan.
- Serahkan hasil akhir kepada Tuhan
Jika kita sudap
lolos di tahap administrasi dan wawancara, tiba saatnya untuk menyerahkan semua
hasilnya kepada Tuhan. Percaya saja bahwa jika sudah saatnya bagi kita untuk
dapat belajar ke LN maka semua usaha kita pasti akan membuahkan hasil yang
terbaik. Namun, jangan putus asa jika belum lolos dalam mendaftar beasiswa
karena itu artinya bahwa Tuhan masih mempercayakan kita untuk mengembangkan dan
memperdalam ilmu di dalam negeri terlebih dahulu.
Silahkan email ke
saya jika ada pertanyaan :)
g_wannabe@yahoo.co.id
#Tulisan ini telah di
re-read oleh Titus Eko Windarto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar