Kamis, 22 Mei 2014

CARA MENDAPATKAN BEASISWA LUAR NEGERI (LN)



Liwet, 21 Mei 2014


Kuliah di luar negeri merupakan impian bagi sebagian orang. Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, seseorang yang merupakan lulusan luar negeri adalah sesuatu hal yang bisa dianggap wah, bergengsi, dan langka. Jika kita ingin memutuskan untuk kuliah di luar negeri, berikut cara sederhana yang saya rangkum berdasarkan pengalaman saya mendaftar beberapa beasiswa LN:
Ketika mendaftar beasiswa LN, terdapat dua faktor yang perlu diperhatikan:
A.      Faktor internal
Kita perlu tahu apa motivasi kita untuk belajar di sana. Apakah itu hanya untuk sekedar kuliah, apakah untuk jalan-jalan ke LN, atau memang ada keinginan besar untuk menimba ilmu demi kepentingan sekitar. Jika akan belajar ke LN dengan beasiswa, perlu diperhatikan bahwa pemberi beasiswa menginginkan sosok yang memiliki karakter kepemimpinan. Tujuannya adalah supaya ilmu yang didapat selama belajar di LN dapat berguna bagi bangsa dan negara.
Selain penjelasan tersebut, faktor iklim, budaya, dan cuaca juga akan sangat mempengaruhi. apakah kita bisa beradaptasi dengan salju, misalnya. Atau kita hanya ingin belajar di negara yang cenderung beriklim panas. Apakah keluarga akan mengijinkan kita untuk kuliah dan meninggalkan selama beberapa kurun waktu, misalnya.
B.      Faktor eksternal
Jika sudah bekerja, terutama menjadi pegawai negeri, tentunya ada hal yang perlu diperhatikan terkait ijin atau tugas belajar yang akan diberikan oleh instansi maupun atasan.
Setelah mengetahui beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memutuskan untuk belajar ke LN , langkah selanjutnya adalah:
  1. Perkaya informasi tentang beasiswa
Ada dua beasiswa secara umum, yaitu beasiswa penuh (full scholarship) dan beasiswa tidak penuh (partial scholarship). Beasiswa penuh merupakan beasiswa yang membiayai semua hal, mulai dari uang pendaftaran kuliah (biasanya universitas di Amerika ada admission fee / biaya pendaftaran sekitar $50-$100), biaya SPP / tuition fee, biaya hidup perbulan, tiket pesawat pulang pergi, biaya buku dan seminar, serta penelitian. Sedangkan beasiswa tidak penuh merupakan beasiswa yang hanya membiayai sebagian dari apa yang seharusnya kita keluarkan.
Satu hal yang terpenting lagi adalah apakah beasiswa tersebut mensyaratkan untuk ada ikatan kerja sepulang kita dari masa belajar di LN. Satu contoh, salah satu beasiswa dari pemerintah Indonesia memberlakukan 2n + 1, dimana n merupakan lama masa belajar. Jika masa belajar adalah 2 tahun, maka kita harus mengabdikan ilmu kita di Indonesia selama 5 tahun. Oleh sebab itu, pelajari dan tanyakan kepada panitia beasiswa apakah beasiswa yang kita akan daftar merupakan beasiswa penuh atau tidak penuh.
Selain faktor pembiayaan, terdapat beasiswa yang mensyaratkan kita untuk sudah mendapatkan surat penerimaan / Acceptance Letter dari universitas yang ingin kita tuju. Cara untuk mendapatkan surat tersebut adalah bisa dengan mendaftar langsung ke universitas melalui admission office of international students atau melalui agen pendidikan.
  1. Caranya
Jaman sekarang banyak cara untuk mendapatkan info tentang beasiswa LN. Kita bisa bergabung di milis beasiswa, googling jika sudah tahu alamat beasiswa yang kita tuju, bertanya ke alumni yang sudah pernah mendapatkan beasiswa LN, datang langsung ke agen pendidikan seperti Vista, IDP, Edlink, Alfalink, atau Kaplan. Mereka biasanya menyediakan konsultasi gratis dan proses pendaftaran ke universitas yang akan kita tuju. Satu hal yang tak kalah pentingnya adalah datang langsung ke pameran pendidikan internasional yang diadakan selama beberapa kali dalam setahun. Saya pribadi sangat merekomendasikan pembaca untuk datang di pameran seperti ini karena kita bisa bertanya langsung kepada perwakilan dari masng-masing universitas di dunia. Di sini kita dapat bertanya secara langsung dan gratis tentang dunia akademik di LN serta bagaimana kehidupan sehari-hari di sana.
  1. Pilih beasiswa yang sesuai kebutuhan dan target
Setelah mendapatkan beberapa daftar beasiswa, pilihlah beasiswa yang sesuai dengan kebutuhan kita. Baca dengan SANGAT TELITI  syarat apa saja yang harus dipenuhi. Kecenderungan dari kita biasanya langsung hanya melihat syarat bahasa saja. Padahal beberapa poin penting juga perlu diperhatikan, misalnya, berapa jumlah rekomendasi yang harus diberikan. Faktor lain yaitu perhatikan deadline dan prosedur pengiriman beasiswa, apakah formulir beasiswa tersebut harus diserahkan langsung ke kantor, dikirim lewat pos, atau cukup hanya diemail saja.
  1. Jika lolos
Setelah melewati tahap seleksi dokumen, saat yang ditunggu-tunggu adalah tahap wawancara. Ini adalah satu langkah lebih dekat dengan keberhasilan kita untuk sukses meraih beasiswa karena kita sudah berhasil menyingkirkan ratusan bahkan mungkin ribuan aplikan untuk sampai lolos ke tahap wawancara. Jika terpanggil dalam tahap wawancara, silahkan pembaca membuka link di bawah ini untuk benar-benar mempersiapkan diri meraih beasiswa yang diinginkan.


  1. Serahkan hasil akhir kepada Tuhan
Jika kita sudap lolos di tahap administrasi dan wawancara, tiba saatnya untuk menyerahkan semua hasilnya kepada Tuhan. Percaya saja bahwa jika sudah saatnya bagi kita untuk dapat belajar ke LN maka semua usaha kita pasti akan membuahkan hasil yang terbaik. Namun, jangan putus asa jika belum lolos dalam mendaftar beasiswa karena itu artinya bahwa Tuhan masih mempercayakan kita untuk mengembangkan dan memperdalam ilmu di dalam negeri terlebih dahulu.

Silahkan email ke saya jika ada pertanyaan :)
g_wannabe@yahoo.co.id

#Tulisan ini telah di re-read oleh Titus Eko Windarto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar