Saya
sudah beberapa kali mengikuti EAP sebagai bentuk persiapan sebelum memulai
kuliah di luar negeri. Yang pertama dan kedua, saya mengikuti EAP di IALF
Surabaya dan Jakarta. Setelah itu selama kurang lebih 3 bulan saya mengikuti
EAP di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya. Yang paling akhir adalah
EAP selama satu bulan di Lembaga Bahasa Internasional (LBI) di Universitas
Indonesia yang terletak di Salemba. Sungguh suatu pengalaman yang luar biasa
untuk saya boleh mengikuti kelas-kelas internasional demi persiapan yang lebih
baik.
Berdasarkan
pengalaman selama mengikuti EAP, saya berpikir bahwa akan lebih baik jika calon
mahasiswa di Indonesia dibekali persiapan khusus sebelum memulai kuliah.
Seperti EAP yang telah saya ikuti beberapa kali, para calon mahasiswa
internasional diwajibkan untuk mengikuti kelas EAP, khususnya bagi mereka yang
belajar dengan mendapatkan beasiswa. Dengan EAP, mahasiswa dibekali banyak hal
tentang dunia akademik. Misalnya, mereka mendapatkan materi tentang plagiarism, materi yang mengajarkan
bagaimana mengutip kata-kata dari sumber tertentu. Dengan demikian mereka akan
terhindar dari kecurangan pengutipan kata-kata. Selain itu, calon mahasiswa
juga dapat mendapatkan bekal tentang bagaimana berperilaku di kelas. Sebagai
contoh, ketika di kelas mereka tidak diperbolehkan menggunakan HP, berbicara
sendiri ketika ada teman yang sedang melakukan presentasi, sibuk dengan tugas
yang belum selesai dikerjakan ketika dosen sedang menerangkan materi, dan masih
banyak lagi. Menurut saya, perilaku akademik di Indonesia masih sangat jauh
tertinggal jika dibandingkan di skala internasional.
Masa
orientasi siswa (OSPEK) hendaknya banyak menanamkan pengetahuan tentang
kesiapan belajar di dunia kademik. Meski kekerasan dalam dunia OSPEK saat ini
sudah berkurang dibandingkan beberapa tahun silam, namun panitia OSPEK
hendaknya lebih memperhatikan isi materi dari kegiatan OSPEK yang diberikan
sehingga para mahasiswa baru akan lebih siap untuk belajar di dunia akademik.
Jika biasanya mahasiswa atau siswa baru dibekali kedisiplinan dengan cara
diminta untuk membawa makanan khusus dengan berbagai istilah asing yang jarang
terkenal, akan lebih baik jika semuanya itu diarahkan ke hal-hal yang lebih ke
arah akademik. Misalnya, mereka dapat diajarkan disiplin dengan cara
pengumpulan tugas tepat waktu,memulai kelas harus lebih tepat waktu.
Dengan
adanya kelas khusus sebelum memulai belajar, para siwa baru diharapkan lebih
siap dalam mengikuti kegiatan belajar akademik . Dengan demikian, mereka dapat
mencapai sukses dalam studi mereka. Dengan kata lain, para siswa baru lebih
dipersiapkan untuk mengatasi kendala-kendala yang muncul selama mereka menempuh
studi dan dapat mengatasi kendala tersebut dengan sikap yang sesuai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar