Senin, 14 Oktober 2013

PRE-ACADEMIC TRAINING ORIENTATION

Selalu mengucap syukur dalam segala hal dan berterimakasih atas dukungan orang-orang sekitar karena telah memotivasi saya dalam pendaftaraan studi lanjut ini. Akhirnya saya bisa berada pada deretan salah satu scholar dari USAID PRESTASI ini.
Pada acara pre-orientation tersebut para panitia menjelaskan tentang apa itu PRESTASI dan bagaimana proses aplicant dapat diterima di beasiswa PRESTASI. Ternyata kami semua yang lolos berhasil berkompetisi dengan 840 aplicant lain di seluruh Indonesia. Dalam hati saya merasa bangga karena perjuangan panjang selama ini membuahkan hasil.
Salah satu sesi di acara tersebut adalah sharing dari alumni yang telah lulus beasiswa ini. Beliau menjelaskan sedikit perbedaan antara pola berpikir orang Indonesia dengan orang Amerika. Tentu saja, tipikal Asian students itu cenderung pasif, apalagi dari Indonesia. Bukan berarti pasif itu tidak bisa melainkan sejauh ini gaya belajar di Indonesia yang memang mengedepankan senioritas. Apa yang murid pelajari di kelas ya apa yang diberikan oleh guru mereka di kelas tersebut. Meski sudah banyak metode yang dapat diterapkan di proses pembelajaran, rasanya perlu diterapkan suatu sistem yang membuat siswa benar-benar aktif melalui pikiran dan tindakan.
Salah satu cara yang dapat diterapkan untuk melatih keaktifan siswa yaitu dengan menerapkan cara berpikir kritis. Ini merupakan skill atau kemampuan yang sebaiknya diterapkan sejak dini karena usia sekolah dasar, khususnya, masih sangat mudah untuk mengatur dan menerapkan nilai-nilai kedislipinan. Mengajarkan kepada siswa usia sekolah dasar untuk menganalisa topik dan hal yang sedang mereka alami dan memberikan respon serta solusi yang tepat. Tentunya ini juga mengandung keterampilan tentang bagaimana seseorang mampu menjelaskan respon yang mereka miliki secara runtut untuk dapat dijelaskan ke pada orang lain.
Semoga topik ini merupakan hal yang bermanfaat yang dapat saya berikan ke dunia pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar